Beranda | Artikel
Mengembangkan Potensi dan Bakat Anak
Selasa, 30 Maret 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Mengembangkan Potensi dan Bakat Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Senin, 16 Sya’ban 1442 H / 30 Maret 2021 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Mengembangkan Potensi dan Bakat Anak

Sebagai orang tua yang bertanggung jawab penuh terhadap anak, kita dituntut untuk memikirkan dan merencanakan masa depan anak. Tidak hanya berusaha membuatnya pintar secara intelektual, tapi juga cerdas, serta memiliki kreativitas sebagai modal hidupnya nanti setelah sepeninggal kita. Jangan kita tinggalkan mereka dalam keadaan lemah/tidak memiliki kemampuan untuk berkarya ataupun berbuat.

Tentunya masa yang kita jalani berbeda dengan masa-masa sebelumnya, tantangannya pun berbeda, dan ini adalah  salah satu perkara yang kita ketahui bersama. Maka dari itu menyiapkan bekal bagi anak untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepan merupakan salah satu kewajiban orang tua.

Anak memiliki satu talenta/bakat/kemampuan yang lebih daripada yang lain, memiliki keistimewaan-keistimewaan yang perlu kita explore/kembangkan/tingkatkan sebagai salah satu nilai lebih pada dirinya. Setiap anak Allah anugerahkan potensi.

Demikian juga mengembangkan kreativitasnya. Ini diperlukan, karena Nabi kita bersabda:

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ

“Kamu lebih tahu tentang urusan dunia kamu.” (HR. Muslim)

Salah satu faedah hadits ini adalah bahwa seorang muslim dituntut untuk kreatif. Nabi membuka pintu itu selebar-lebarnya bagi kaum muslimin. Maka seorang muslim harus kreatif memikirkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Itu yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits beliau:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia.” (HR. Ahmad)

Lihat juga: Mendidik Anak Agar Kreatif

Tentunya ini perlu dibangun sedini mungkin sehingga anak mengetahui kelebihannya dan bisa mengembangkan diri di bidang itu. Karena tidak semua orang menguasai/unggul di semua bidang, ada kurang ada lebih. Begitulah Allah atur rezeki manusia. Nikmat Allah berikan berbeda-beda antara satu hamba dengan hamba yang lainnya. Walaupun semuanya dapat nikmat, tapi bentuk nikmat bisa berbeda-beda.

Sebelumnya telah kita sampaikan kisah Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘Anhu yang memiliki bakat luar biasa di dalam bahasa. Dia memiliki kemampuan hafalan yang lebih diatas rata-rata. Dan Nabi bisa mengetahui dan mengenali bakat itu.

Ketika sampai di Madinah, Nabi dikabarkan bahwa ada seorang bocah yang hafal 19 surat dari Al-Qur’an, maka Nabi pun memanggil bocah itu dan Nabi menyuruhnya untuk membaca surat-surat yang dihafal. Maka Zaid bin Tsabit pun membacakan surat-surat tersebut. Nabi kagum dengan kekuatan hafalan Zaid bin Tsabit, ternyata kenyataannya seperti yang dibicarakan orang.

Maka Nabi pun melihat sisi lain yang bisa dieksplor dari seorang Zaid bin Tsabit. Nabi tidak berkata: “Lanjutkanlah nak, tanggung tinggal sedikit lagi tuntas 30 juz.” Hal ini karena tidak disuruh pun mudah bagi Zaid bin Tsabit untuk menyelesaikannya. Itu bukan tantangan yang berat bagi beliau dengan kemampuan yang beliau miliki.

Apa yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam katakan kepada Zaid bin Tsabit? Mari download dan simak kajian lengkapnya.

Download mp3 Kajian

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50024-mengembangkan-potensi-dan-bakat-anak/